Pesan Dakwah

Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan maka baginya pahala seperti orang yang melakukannya” {HR. Muslim}

Doa untuk Melunasi Hutang yang Bertumpuk

Apakah dirimu sedang terlilit hutang, yang rasa-rasanya tak sanggup untuk melunasinya. Sebenarnya Rasulullah telah mengajarkan kepada kita, bagaimana cara dan doa agar hutang kita segera terlunasi.

Suatu saat Rasulullah memasuki masjid, dan beliau mendapati seseorang duduk terdiam di dalamnya. Rasulullah bertanya kepadanya, Wahai Abu Umamah! Mengapa engkau berdiam di sini sedangkan ini bukan waktu salat? Abu Umamah menjawab, Ya Rasulullah! Saya sedang risau dililit utang.

Lalu Rasulullah bertanya kepadanya, Maukah aku ajarkan kepadamu sebuah doa yang apabila engkau membacanya, maka Allah SWT akan melepaskan kerisauan dan membayarkan utangmu? Abu Umamah menjawab, Mau, ya Rasulullah.

Rasulullah bersabda, Bacalah doa ini pada waktu pagi dan sore hari: Allahumma inni a'udzubika minal hammi wal hazani, wa a'udzubika minal 'ajzi wal kasali, wa a'udzubika minal jubni wal bukhli, wa a'udzubika min ghalabatiddaini wa qahrirrijali."

Yang artinya: Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kegelisahan, dan saya berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, dan saya berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan bakhil (kikir), dan saya berlindung kepada-Mu dari cengkeraman utang dan penindasan.

Jadi, doa itu sebetulnya pemandu amal. Seperti yang terbaca dalam doa tersebut, kalau kita mau lepas dari lilitan utang, maka yang pertama diminta adalah supaya kita tidak bingung. Tidak bingung ini artinya yakin bahwa yang paling penting kita harus benar-benar yakin dulu, hanya Allah satu-satunya pemberi rezeki. Bila hati ini masih menganggap ada pemberi rezeki selain-Nya, berharap rezeki kepada makhluk, pasti bingung.

Sesudah lepas dari kebingungan, Rasulullah saw mengajarkan untuk memohon dilepaskan dari kegelisahan atau kesedihan. Artinya, hati ini harus mantap menghadap kepada Allah, serta zikir dan ibadah harus kuat.Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. (QS. ar-Rad [13]: 28). Kita harus patuh kepada Allah.

Kemudian kita diajarkan memohon agar tidak lemah dan malas. Jadi, kalau mau utang lunas, maka harus mendobrak diri dan harus kuat. Kita memohon agar diberi kekuatan untuk berikhtiar dengan maksimal dalam hidup ini. Tidak boleh menjadi pengecut. Artinya, kalau ada yang datang menagih, harus dihadapi.

Jadi, jangan risau kalau memiliki utang. Periksa terlebih dulu, untuk apa kita berutang. Misalkan, apakah itu utang produktif atau konsumtif? Jika kita banyak utang konsumtif, maka itu tidak jauh dari nafsu ingin dinilai orang. Seperti membeli ponsel baru di saat yang lama masih bagus. Padahal ponsel bukan nasi yang bisa basi.

Atau, cicilan motor. Mohon maaf jika saudara termasuk yang mencicil. Tidak usah merasa tertekan. Kalau sekarang sudah dicicil, berupayalah tetap tenang dan kuat untuk melunasi. Tapi untuk ke depannya, mari kita lebih hati-hati lagi.

Karena ada cicilan yang memang perlu, dan ada yang sebetulnya tidak perlu. Yang memang perlu adalah cicilan yang benar-benar bermanfaat dan manfaatnya pun lama. Tapi yang tidak perlu itu disebabkan ingin atau nafsu, dan apa yang diinginkan pun walau ada manfaatnya hanya sebentar.

Orang-orang miskin hati biasanya mempunyai banyak keinginan. Seperti saat menginginkan motor, semuanya akan dilakukan. Ijazah, kartu keluarga, akta kelahiran, dan kuitansi kontrakan rumah juga diberikan sebagai persyaratan. Setelah motor didapat, sekadar dipakai keliling kampung, dan pulangnya masuk angin. Baru beberapa minggu sudah bosan. Padahal cicilannya dihitung dalam satuan tahun.

Begitu pula dengan ibu-ibu yang menginginkan alat pengolah makanan. Suamiku, cicilan 24 kali tidak ada artinya dibanding makanan yang akan terproses dengan baik, dan pencernaan jadi bagus. Lalu, sejak hari pertama mulailah mengolah buah-buahan seperti apel. Makanan yang biasanya sebulan sekali, dibeli setiap pagi. Sehingga baru seminggu, anggaran dapur sebulan sudah habis. Kemudian mesin pengolah makanan itu dicuci dan disimpan di atas lemari, sambil menghitung 23 bulan lagi penderitaan akibat cicilan.

Jadi saudaraku, jangan bingung, sedih, dan gelisah kalau kita dililit utang. Benar-benar tancapkan dalam hati bahwa hanya Allah yang memberi rezeki. Memohonlah kepada-Nya agar diberi kekuatan untuk maksimal berikhtiar, dan tidak menjadi pengecut.

Kalau sudah dilunasi oleh Allah, atau kita sudah diberi rezeki, bersyukurlah dengan berbagi. Tidak boleh kikir. Jangan malah rezeki itu kembali dipakai sebagai uang muka untuk mencicil barang-barang yang manfaatnya hanya sebentar.

http://site.inilah.com/inilahkehidupan/read/berita/2228796/doa-lunas-utang#.VcuPyPmPvJG

Ditulis Oleh : Unknown - Bogor

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Kunci Mencari Rezeki

0 komentar:

Posting Komentar

Back to top